Mahluk Yang Pertama Allah Ciptakan

Mahluk Yang Pertama Allah Ciptakan

Mahluk Yang Pertama Allah Ciptakan

Alloh maha pencipta
Bila Allah berkehendak serta menghendakinya, adalah  mudah bagiNya, dan terjdilah hanya dengan kehendakNya. Kun Fayakuun (Jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki). Tiada hal yang sulit bagi Allah, tiada hal yang mustahil untuk tidak terjadi jika Allah menghendaki terjadinya sesuatu dan atau tiadanya sesuatu.Dalam kehendakNya menjadikan sesuatu, ada yang melalui proses masa atau  kurun waktu, ada yang seketika, dan ada yang melalui proses tahapan hingga wujud akhirnya.
Berikut ini beberapa ayat firman Allah dalam hal penciptaan atas kehendakNYA.
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.” (Yakuulu lahuu kun fayakuun) [Al Baqarah:117]
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “kun (jadilah)”, maka jadilah ia”. [An Nahl:40]
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:“Jadilah!” maka terjadilah ia”. [Yaasiin:82]
Pena atau arys?
Dalam masalah ini ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa mahluk pertama adalah Al-Qalam (pena yang menulis taqdir di Al-Lauhil Mahfuzh), mereka berdalil dengan hadist 'Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda:


إن أوَّلَ ما خلق اللهُ تعالى القلمُ فقال له: اكتب! فقال: رب وماذا أكتب ؟ قال: اكتب مقادير كل شىء حتى تقوم الساعة
Artinya: "Sesungguhnya mahluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya: Tulislah! Kemudian Al-Qalam berkata:Wahai Rabbku, apa yang aku tulis? Allah berfirman: Tulislah taqdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat" [1]
Kemudian hadist yang lain.
إِنَّ أَوَّلَ شَيْءٍ خَلَقَهُ اللهُ تَعَالٰى الْقَلَمُ وَأَمَرَهُ أَنْ يَكْتُبَ كُلُّ شَيْءٍ يَكُوْنُ.
          “Sesungguhnya yang pertama kali Allah  ciptakan adalah Al-Qalam. Dan Dia memerintahkan untuk menulis tiap-tiap sesuatu yang ada.”[2]
Namun disana ada hadist lain yang menunjukkan bahwa ketika pena menulis ternyata Al-'Arsy dan air telah diciptakan, sebagaimana dalam hadist Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda:
كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين ألف سنة قال وعرشه على الماء
Artinya: "Allah telah menulis taqdir semua mahluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi, dan Arsy Allah berada di atas air." (HR. Muslim).
Oleh karena sebagian ulama berpendapat bahwa al-'Arsy dan air lebih dahulu dicipta daripada Al-Qalam, mereka menfathah kata القلم dalam hadist 'Ubadah bin Ash-Shamit sehingga artinya menjadi: "Sesungguhnya ketika diawal Allah menciptakan Al-Qalam Allah berfirman kepadanya: …."
Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu:
فهذا القلم خلقه لما أمره بالتقدير المكتوب قبل خلق السموات والأرض بخمسين ألف سنة وكان مخلوقا قبل خلق السموات والأرض وهو أول ما خلق من هذا العالم وخلقه بعد العرش كما دلت عليه النصوص وهو قول جمهور السلف
"Al-Qalam ini Allah ciptakan ketika Allah memerintahkannya menulis taqdir semenjak 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, jadi Al-Qalam tersebut
diciptakan sebelum langit dan bumi, dan dia adalah mahluk pertama yang pertama dicipta sebelum alam semesta, dan penciptaannya setelah Al-'Arsy , sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil dan inilah pendapat jumhur salaf"[3]
Berkata Ibnu Abil Izz rahimahullah:
فهذا صريح أن التقدير وقع بعد خلق العرش والتقدير وقع عند أول خلق القلم بحديث عبادة هذا ولا يخلو قوله : [ أول ما خلق الله القلم ] إلخ - إما أن يكون جملة أو جملتين فإن كان جملة وهو الصحيح كان معناه : أنه عند أول خلقه قال له : اكتب [ كما في اللفظ : [ أول ما خلق الله القلم قال له : اكتب ] ] بنصب أول و القلم وإن كان جملتين وهو مروي برفع أول و القلم فيتعين حمله على أنه أول المخلوقات من هذا العالم فيتفق الحديثان
"Hadist ini jelas menunjukkan bahwa taqdir terjadi setelah penciptan Al-Arsy, dan taqdir terjadi di awal penciptaan Al-Qalam sebagaimana dalam hadist'Ubadah ini, dan sabda beliau shallallahu 'alaihiwasallam: أول ما خلق الله القلم …sampai akhir ,tidak keluar dari 2 kemungkinan; pertama: hadist ini terdiri dari dari satu kalimat, kedua: hadist ini terdiri dari 2 kalimat.
Apabila hadist ini terdiri dari satu kalimat (dan ini yang shahih) maka maknanya: Sesungguhnya di awal penciptaan Al-Qalam, Allah berkata kepadanya: Tulislah !....sebagaimana dalam sebuah lafadz: "Di awal Allah menciptakan Al-Qalam, Allah berkata kepadanya: Tulislah", dengan menashab kata: أول dan القلم
Apabila hadist ini terdiri dari 2 kalimat , yang diriwayatkan dengan merafa' أول dan قلم maka maknanya harus dibawa kepada mahluk yang pertama di alam semesta ini.
Dengan demikian sepakatlah dua hadist ini "[4] Berkata Ibnu Hajar Al-'Asqalani rahimahullahu:
فيجمع بينه وبين ما قبله بأن أولية القلم بالنسبة إلى ما عدا الماء والعرش أو بالنسبة إلى ما منه صدر من الكتابة أي أنه قيل له اكتب أول ما خلق
"Maka cara menjamak antara kedua hadist bahwa maksud pertamanya Al-Qalam adalah dibandingkan segala sesuatu selain air dan arsy, atau pertama dibandingkan dengan apa yang dia tulis" [5]
Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin :
ظاهر كلام المؤلف : الميل إلى أن القلم أول مخلوقات الله ، ولكن الصحيح خلافه ، وأن القلم ليس أول مخلوقات الله ، لأنه ثبت في " صحيح البخاري " : " كان الله ولم يكن شيء قبله ، وكان عرشه على الماء ، ثم خلق السماوات والأرض وكتب في الذكر مقادير كل شيء " ، وهذا واضح في الترتيب ، ولهذا كان الصواب بلا شك أن خلق القلم بعد خلق العرش ، وسبق لنا تخريج الروايتين ، وأنه على الرواية التي ظاهرها أن القلم أول ما خلق تحمل على أنه أول ما خلق بالنسبة لما يتعلق بهذا العالم المشاهد ، فهو قبل خلق السماوات والأرض ، فتكون أوليته نسبية .
" Yang nampak dari ucapan penulis (Syeikh Muhammad bin Abdulwahhab) bahwa beliau condong kepada pendapat yang mengatakan bahwa Al-Qalam adalah mahluk Allah yang pertama, akan tetapi yang shahih justru sebaliknya, bahwasanya Al-Qalam bukanlah mahluk Allah yang pertama, karena telah datang riwayat di dalam Shahih Al-Bukhary : "Allah ada dan tidak ada sesuatupun sebelumNya, dan ArsyNya di atas air, kemudian Allah menciptakan langit dan bumi, dan menulis di Adz-Dzikr (Al-Lauhil Mahfuzh) taqdir segala sesuatu"
Hadist ini jelas urutannya, oleh karena itu yang benar dan tidak diragukan lagi bahwa penciptaan Al-Qalam setelah penciptan Al-Arsy, dan telah berlalu takhrij dua riwayat hadist ini, dan riwayat yang nampaknya menunjukkan bahwa Al-Qalam adalah mahluk yang pertama dibawa kepada makna lain, yaitu bahwa dia adalah mahluk yang lebih awal dibandingkan segala yang berkaitan dengan alam semesta yang terlihat ini, maka penciptaan Al-Qalam adalah sebelum penciptaan langit dan bumi, jadi pertamanya Al-Qalam dalam hadist ini nisbi (relatif)" [6]

Kesimpulan: yang bisa kita ambil dari hadist-hadist dan ucapan para ulama di atas bahwa Al-Arsy dan air lebih dahulu diciptakan daripada Al-Qalam, namun bukan berarti maknanya Al-Arsy adalah mahluk yang pertama kali Allah ciptakan secara mutlak, karena yang demikian butuh dalil yang jelas dan shahih. [7]
Wallahu a'lam.  




[1]  (HR.Abu Dawud dan dishahihkan Syeikh Al-Albany).
[2] Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la (1/126) dan Al-Baihaqi dalam Al-Asma’ wash-Shifat (hal. 271) dari jalur Ahmad yang memberitahukan: “Telah bercerita kepadaku Rabah bin Zaid, dari Umar bin Habib, dari Al-Qasim bin Abu Buzzah, dari Sa’id bin Jabir dari Ibnu Abbas secara marfu’ (disandarkan kepada Nabi).
[3]  (Majmu' Al-Fatawa 18/213).
[4]  (Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah 2/345)

[5]  (Fathul Bary 6/289).
[6]  (Al-Qaulul Mufid 3/195)

[7]  (Lihat lebih jelasnya perkataan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu' Al-Fatawa 18/217).

Posting Komentar

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP